Belakangan ini diet ketogenik tengah ramai diperbincangkan. Bukan hanya karena mampu menurunkan berat badan dengan cepat, program diet dengan memangkas konsumsi karbohidrat dalam jumlah ekstrem ini diklaim berbahaya dan meninggalkan efek buruk bagi tubuh.
Dalam program diet ini, sumber utama tenaga bukan lagi dari karbohidrat, melainkan dari asupan lemak yang dikenal dengan nama ketosis. Nah, karena tingginya asupan lemak inilah tubuh akan menghasilkan keton, yang berpotensi menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan zat kimia dalam darah.
Menurut dr.Dante Saksono, Sp.PD (K), jika dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, sebenarnya ketosis tidak menyebabkan efek berbahaya. Tapi yang jadi masalah, jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang, peningkatan keton ini justru akan membuat keasaman darah ikut naik.
Lebih lanjut lagi, dokter yang bertugas di RSCM Kencana Jakarta ini menyebut jika penganut diet ketogenik berisiko mengalami masalah perut dan sering mual. Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan berkembang hingga merusak organ tubuh.
Bikin otak lemot
Sementara itu, Dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, pakar gizi dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi, menyebut jika diet ketogenik tidak memberikan dampak yang baik untuk menurunkan berat badan.
Justru sebaliknya, yang menyusut selama program diet ini bukanlah bantalan lemak, melainkan air dalam tubuh. Inilah salah satu alasan kenapa diet ketogenik sangat cepat dalam urusan menurunkan berat badan, tapi dianggap berbahaya karena bisa menyebabkan dehidrasi.
Bahaya lainnya, Dr. Samuel menyebut jika diet ketogenik bisa menurunkan fungsi otak. Hal ini disebabkan karena tidak ada karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh, yang selama ini dikenal sebagai makanan untuk menunjang performa otak.
Singkat kata, dalam jangka panjang diet ketogenik bisa membuat fungsi otak menjadi terganggu, hingga akhirnya otak Anda pun akan menjadi lemot.
Lantas, gimana dong solusinya?
Mengenai hal ini, Dr. Samuel menyarankan agar Anda segera mengubah program diet ketogenik dengan tambahan konsumsi karbohidrat minimal 120 gram per hari. Mengenai sumbernya, sangat disarankan dari jenis karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang rebus plus kulitnya, ubi dan gandum utuh.
Jangan lupa untuk memaksimalkan upaya diet Anda dengan olahraga, dan asupan air putih dalam jumlah yang cukup. Selamat mencoba ever Ladies!